Pages

Monday, December 06, 2010

Tahun Baru Hijriyah, Tak Sekedar Eforia




Selamat Tahun Baru 1432 Hijriyah

Pada Tanggal 7 Desember 2010 adalah bertepatan dengan Tahun Baru Hijriyah 1 Muharam 1432H. Tak perlu bisingnya sautan terompet, tak pula nyalakan indah kembang api. Sadarlah kawan, ini berbeda dengan perpindahan bulan dari Desember ke Januari. Ini adalah satu momen bersejarah bagi kita sebagai umat Islam. Ya, ini merupakan momen yang special bagi perjalanan Dakwah Islam. Sebagaimana kita sudah ketahui kisah perjalanan Baginda Rasullulah SAW melalui buku-buku sejarah, maupun artikel-artikel yang beredar ramai di internet. Jadi di sini saya tidak perlu menceritakan kembali kisah ini.

Tahun Baru Hijriyah, setiap Tahun Umat Islam memperingatinya. Melalui banyak even di Sekolah, Kampus, Masjid-Masjid, dan tempat dimana saja Umat Muslim berada. Memang seperti biasa dari Tahun ke Tahun, refleksi, introspeksi, dan revisi. Namun itulah inti dari pergantian Tahun, tidak sekedar terompet dan kembang api. Perenungan sangat berarti. Belajar dari masa lalu, belajar dari kegagalan dan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya untuk memulai Tahun Taru yang lebih bermakna dan barokah.

Meski tiap tahun diperingati, namun sepertinya ironis jika melihat keadaan Umat Islam saat ini. Jangan hanya melihat dari kacamata local, Indonesia, jangan Cuma melihat tetangga kita seperti Malaysia atau Brunei yang kaya raya, cobalah untuk menembus pagar berduri Nasionalisme dan membawa mata dan hati kita ke Palestina, Irak, Afghanistan, Xinjiang, hingga Uzbekistan. Kalau kita benar mengaku sebagai Muslim, tampaknya kita perlu untuk melihat kondisi saudara-saudara kita yang jauh di sana. Tak perlu jauh-jauh datang, fasilitas teknologi cukup untuk menggambarkan kondisi mereka. Lalu, kita perlu merenungkan bahwa mereka adalah saudara Seiman kita. Kita terikat dengan ikatan Akidah yang kuat. Dan akhirnya, kita bisa menarik kesimpulan bahwa : Ini bukan umat islam sesungguhnya!.

Tentunya tidak lupa, dan tidak boleh melupakan bukti bahwa Islam pernah Berjaya. Agama ini pernah menguasai 2/3 dunia. Dibawah Panji-Panji Islam, melalui pemerintahan Khulafa’ ur Rasyidin, Khilafah Umaiyah, Khilafah Abbasiyah, hingga Khilafah Turki Utsmani Umat Islam hidup dalam kesatuan, membawa pesan-pesan keadilan bagi seluruh Umat manusia entah itu Muslim, yahudi, nasrani, Zoroaster, dan kepercayaan lainnya. 

Di bidang sains dan teknologi, daulah Islam menjadi sorotan negeri-negeri yang lain. Saat jalan-jalan di Bagdad sudah diaspal, keadaan negeri-negeri Eropa masih dalam kungkungan jaman kegelapan yang menjadikan sains mereka terhambat. Pernah Khalifah Harun Ar-Rasyid menghadiahkan sebuah jam yang bisa terbuka dan mengeluarkan boneka (semacam jam weker kalau sekarang) kepada Charlemagne, raja prancis. Karena kaget, si raja mengira kalau jam tersebut ada sihirnya. 

Di atas tadi adalah salah satu dari sekian banyak prestasi yang diukirkan oleh Tinta-Tinta Emas Daulah Islam, tentunya masih banyak prestasi-prestasi yang jauh spektakuler dan kawan-kawan bisa hunting dan baca sendiri buku maupun artikelnya.

Untuk itulah agar Islam bisa kembali menjadi kekuatan yang dikagumi dan disegani, Umat Islam harus kembali kepada Ajaran Al-Quran dan Sunah Rasul. dalam ranah individu dan ranah yang lebih luas seperti politik dan pemerintahan. Tinggalkan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan Ajaran Islam. Serta campakanlah sistem buatan manusia yang hanya menjadikan Quran sebagai wacana. Sudah saatnya ini kita lakukan. Jadikan pergantian tahun hijriyah ini sebagai moment of awakening. Jangan hanya sebagai euphoria semata. Jangan seperti kembang api, bagus di awal habis itu mati.
-zar-

Artikel ini Di Dukung Oleh :

KlikAjaDeh.com

10 comments:

  1. Selamat ya bro dah dape PO nya..
    Btw selamat tahun baru juga...

    ReplyDelete
  2. selamat tahun baru juga..........

    ReplyDelete
  3. Semoga tahun ini adalah tahun penuh berkah, Amiin

    ReplyDelete
  4. Tahun Baru Hijriyah apakah harus diperingati ?

    ReplyDelete
  5. @FADELAN : Tergantung cara kita masing2, cara memperingatinya bagaimana.

    ReplyDelete
  6. wah wah wah..kadang kadang tahun baru islam itu sepi ya..ga da terompet atau petasan, terus kenapa orang mao nya tahun baru itu di rayakan dgn petasan dan terompet aku juga ga tau..

    ReplyDelete
  7. @idadkomodo : Itu dia masalahnay, Dalam artikel saya di atas menjelaskan gak perlu itu smua,.. Jangan Seperti Kembang api, awalannya aja bagus, tapi cepat padamnya.

    ReplyDelete
  8. semoga di tahun baru ini kita bisa menjadi pribadi baru yg lebih baik lagi tentunya :)

    ReplyDelete
  9. Selamat juga mas, semoga di tahun yang akan datang ini kita semakin bisa membuat Islam menjadi lebih besar lagi ;) Btw, saya pinjem gambarnya mas untuk saua pajang di blog ku.
    Salam hangat serta jabat erat selalud ari Tabanan

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya